Ilmu dan Teori Keperawatan
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
ILMU DAN TEORI KEPERAWATAN
Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi
Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Dhian Luluh Rohmawati,
M.Kep
Kelas 2A
Disusun Oleh :
Sayyid Nurrohim (015.19.17.400)
YAYASAN
PENDIDIKAN KESEHATAN KETONGGO
AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB NGAWI
Jl.
Dr. Wahidin No.49 Ngawi 63213 Telp. (0351) 744859, Fax : (0351) 749569
A. PENGERTIAN ILMU (ILMU PENGETAHUAN)
Sebelum membahas lebih lanjut tentang ilmu
atau ilmu pengetahuan, apakah Anda tahu tentang pengertian ilmu? Coba
jelaskan arti ilmu menurut Anda, tuliskan jawaban Anda pada buku catatan Anda! Ilmu
biasanya identik dengan pengatahuan atau disebut ilmu pengetahuan adalah seluruh
upaya sadar manusia untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai aspek realitas di alam. Ilmu tidak hanya pengetahuan (knowledge)
namun meringkas satu set teori berbasis pengetahuan yang disepakati dan dapat
diuji secara sistematis dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang
pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science (berasal
dari bahasa lati dari kata Scio, Scire yang berarti tahu) umumnya
diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan IlmuPengetahuan,
meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama. Untuk lebih memahami
pengertian Ilmu (science) berikut ini akan dikemukakan beberapa
ahli mendefinisikan tentang pengertian ilmu.
1.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan
ilmu sebagai pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
2.
Minto Rahayu mengartikan ilmu adalah
pengetahuan yang telah disusun seara sistematis dan belaku umum, seangkan
pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun
secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
3.
Thomas Kuhn mengartikan ilmu adalah
himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk
penolakan maupun pengembangannya.
4.
dr. Maurice bucaille mengartikan ilmu
adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama
maupun sebentar.
5.
Poespoprodjo mengartikan ilmu adalah
proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori
dan uji empiris.
6.
M. Izuddin Taufiq mengartikan ilmu adalah
penelususan data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen,
dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal-usul.
7.
The Liang Gie menyatakan dilihat dari ruang lingkupnya pengertian
ilmu adalah sebagai berikut :
a)
Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebutkan
segenap pengetahuan ilmiah yang dipandang sebagai suatu kebulatan. Jadi ilmu
mengacu pada ilmu seumumnya.
b)
Ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah
yang mempelajari pokok soal tertentu, ilmu berarti cabang ilmu khusus. Selain
itu The Liang Gie mengemukakan tiga sudut pandang berkaitan dengan pemaknaan
ilmu/ilmu pengetahuan yaitu:
Ø Ilmu sebagai
pengetahuan, artinya ilmu adalah sesuatu kumpulan yang sistematis, atau sebagai
kelompok pengetahuan teratur mengenai pokok soal atau subject matter.
Dengan kata lain bahwa pengetahuan menunjuk pada sesuatu yang merupakan isi
substantif yang terkandung dalam ilmu.
Ø Ilmu sebagai
aktivitas, artinya suatu aktivitas mempelajari sesuatu secara aktif, menggali,
mencari, mengejar atau menyelidiki sampai pengetahuan itu diperoleh. Jadi ilmu
sebagai aktivitas ilmiah dapat berwujud penelaahan (study), penyelidikan
(inquiry), usaha menemukan (attempt to find), atau pencarian (search).
Ø Ilmu sebagi
metode, artinya ilmu pada dasarnya adalah suatu metode untuk menangani
masalah-masalah, atau suatu kegiatan penelaahan atau proses penelitian yang
mana ilmu itu mengandung prosedur, yakni serangkaian cara dan langkah tertentu
yang mewujudkan pola tetap.
8.
Harsoyo mendefinisikan ilmu dengan melihat pada sudut proses
historis dan pendekatannya yaitu:
a)
Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistematiskan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasikan.
b)
Ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu
pendekatan atau suatu metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu dunia yang pada prinsipnya dapat
diamati oleh pancaindra manusia.
Dari
pengertian di atas nampak bahwa ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi
bukan sembarang pengetahuan melainkan pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara sistematis, dan untuk
mencapai hal itu diperlukan upaya mencari penjelasan atau keteranga. Dalam
hubungan ini Moh Hatta menyatakan bahwa pengetahuan yang didapat dengan
jalan keterangan disebut Ilmu, dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang
diperoleh melalui upaya mencari keterangan atau penjelasan. Lebih jauh dengan
memperhatikan pengertian-pengertian ilmu sebagaimana diungkapkan di atas,
dapatlah ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengertian ilmu yaitu:
a.
Ilmu adalah sejenis pengetahuan.
b.
Tersusun atau disusun secara sistematis.
c.
Sistimatisasi dilakukan dengan menggunakan
metode tertentu.
d.
Pemerolehannya dilakukan dengan cara
studi, observasi, eksperimen.
Dengan
demikian, sesuatu yang bersifat pengetahuan biasa dapat menjadi suatu
pengetahuan
ilmiah bila telah disusun secara sistematis serta mempunyai metode berfikir yang jelas karena pada dasarnya ilmu yang
berkembang dewasa ini merupakan akumulasi dari pengalaman/pengetahuan manusia
yang terus difikirkan, disistematisasikan, serta diorganisir sehingga terbentuk
menjadi suatu disiplin yang mempunyai kekhasan dalam objeknya.
B. KARAKTERISTIK ILMU
Setelah Anda mempelajari tengtang
pengertian ilmu, mari kita lanjutkan dengan mempelajari karakteristik ilmu. Apakah
Anda tahu tentang karakteristik atau syarat pengetahuan dapat dijadikan sebagai
ilmu? Ilmu merupakan sebuah fenomena yang menarik dalam kehidupan manusia,
yang berhubungan dengan sebab akibat atau asal-usul yang besifat universal dan
memiliki objektivitas tanpa dipengaruhi oleh prasangka-prasangka subjektif.
Ilmu sering disamaartikan dengan pengetahuan yang maknanya memahami, mengerti
atau mengetahui. Dalam hal penyerapannya, ilmu berbeda dengan pengetahuan. Ilmu
merupakan pengetahuan khusus tentang apa yang menyebabkan sesuatu dan mengapa.
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui
penyelidikan yang sistematis dan terkendali.
Oleh karena itu, di dalam ilmu ada syarat
yang harus dipenuhi, sehingga pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu.
Menurut The Liang Gie secara lebih khusus menyebutkan ciri-ciri ilmu
sebagai berikut :
1)
Empiris (berdasarkan pengamatan dan
percobaan).
2)
Sistematis (tersusun secara logis serta
mempunyai hubungan saling bergantung dan teratur.)
3)
Objektif (terbebas dari persangkaan dan
kesukaan pribadi).
4)
Analitis (menguraikan persoalan menjadi
bagian-bagian yang terinci).
5)
Verifikatif (dapat diperiksa
kebenarannya).
Sementara itu Beerling menyebutkan ciri ilmu
(pengetahuan ilmiah) adalah:
1)
Mempunyai dasar pembenaran
2)
Bersifat sistematik
3)
Bersifat intersubjektif
Ilmu memerlukan dasar empiris. Apabila seseorang
memberikan keterangan ilmiah maka keterangan itu harus memungkinkan untuk
dikaji dan diamati. Upaya-upaya untuk melihat fakta-fakta memang merupakan ciri
empiris dari ilmu, namun demikian bagaimana fakta-fakta itu dibaca atau
dipelajari jelas memerlukan cara yang logis dan sistematis, dalam arti urutan
cara berfikir dan mengkajinya tertata dengan logis sehingga setiap orang dapat menggunakannya
dalam melihat realitas faktual yang ada. Di samping itu, ilmu juga harus
menganalisa kejadian atau peristiwa yang terjadi atau peristiwa yang akan
terjadi pada masa mendatang. Analitis merupakan ciri ilmu lainnya,artinya bahwa
penjelasan ilmiah perlu terus mengurai masalah secara rinci sepanjang hal itu masih
berkaitan dengan dunia empiris, sedangkan verifikatif berarti bahwa ilmu atau penjelasan
ilmiah harus memberi kemungkinan untuk dilakukan pengujian di lapangan sehingga
kebenarannya bisa benar-benar memberi keyakinan.
Dari uraian di atas, nampak bahwa ilmu bisa dilihat
dari dua sudut peninjauan, yaitu ilmu sebagai produk/hasil dan ilmu sebagai
suatu proses. Sebagai produk, ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang
tersistematisir dan terorganisasikan secara logis, seperti jika kita
mempelajari ilmu ekonomi, sosiologi, dan biologi. Sedangkan ilmu sebagai proses
adalah ilmu dilihat dari upaya perolehannya melalui cara-cara tertentu, dalam
hubungan ini ilmu sebagai proses sering disebut metodologi dalam arti bagaimana
cara-cara yang mesti dilakukan untuk memperoleh suatu kesimpulan atau teori
tertentu untuk mendapatkan, memperkuat/menolak suatu teori dalam ilmu tertentu,
dengan demikian jika melihat ilmu sebagai proses, maka diperlukan upaya
penelitian untuk melihat fakta-fakta, konsep yang dapat membentuk suatu teori
tertentu.
C. FUNGSI ILMU
Ilmu pengetahuan telah banyak membawa perubahan dalam
kehidupan manusia, terlebih lagi dengan makin berkembangnya teknologi berbgai
bidang keilmuan yang telah menjadikan manusia lebih mampu memahami berbagai
gejala serta mengatur kehidupan secara lebih efektif dan efisien. Hal itu
berarti bahwa ilmu mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan manusia yang
tidak terlepas dari fungsi dan tujuan ilmu itu sendiri. Kerlinger dalam
melihat fungsi ilmu mengelompokkan dua sudut pandang tentang ilmu yaitu
pandangan statis dan pandangan dinamis.
Dalam pandangan statis, ilmu merupakan aktivitas yang
memberi sumbangan bagi sistimatisasi informasi bagi dunia, tugas ilmuwan adalah
menemukan fakta baru dan menambahkannya pada kumpulan informasi yang sudah ada,
oleh karena itu ilmu dianggap sebagai sekumpulan fakta, serta merupakan suatu
cara menjelaskan gejala-gejala yang diobservasi, berarti bahwa dalam pandangan
ini penekanannya terletak pada keadaan pengetahuan/ilmu yang ada sekarang serta
upaya penambahannya baik hukum, prinsip ataupun teori-teori. Dalam pandangan
ini, fungsi ilmu lebih bersifat praktis yakni sebagai disiplin atau aktivitas
untuk memperbaiki sesuatu, membuat kemajuan, mempelajari fakta serta memajukan
pengetahuan untuk memperbaiki sesuatu (bidang-bidang kehidupan).
Pandangan ke dua tentang ilmu adalah pandangan dinamis
atau pandangan heuristic (arti heuristik adalah menemukan), dalam pandangan ini
ilmu dilihat lebih dari sekedar aktivitas, penekanannya terutama pada teori dan
skema konseptual yang saling berkaitan yang sangat penting bagi penelitian.
Pandangan ini fungsi ilmu adalah untuk membentuk hukum-hukum umum yang
melingkupi perilaku dari kejadian-kejadian empiris atau objek empiris yang
menjadi perhatiannya sehingga memberikan kemampuan menghubungkan berbagai
kejadian yang terpisah-pisah serta dapat secara tepat memprediksi
kejadiankejadian masa datang.
Dari penjelasan di atas, nampaknya ilmu mempunyai
fungsi yang amat penting bagi kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu untuk
memahami, menjelaskan, mengatur dan memprediksi berbagai kejadian baik yang
bersifat kealaman maupun sosial yang terjadi dalam kehidupan manusia. Setiap
masalah yang dihadapi manusia selalu diupayakan untuk dipecahkan agar dapat
dipahami dan setelah itu manusia menjadi mampu untuk mengaturnya serta dapat
memprediksi (sampai batas tertentu) kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
berdasarkan pemahaman yang dimilikinya. Dengan kemampuan prediksi tersebut maka
perkiraan masa depan dapat didesain dengan baik meskipun hal itu bersifat probabilistik,
mengingat dalam kenyataannya sering terjadi hal-hal yang bersifat tak reduga (unpredictable).
Dengan dasar fungsi tersebut maka dapatlah difahami tentang tujuan dari ilmu
adalah untuk memahami, memprediksi, dan mengatur berbagai aspek kejadian di
dunia, di samping untuk menemukan atau memformulasikan teori. Teori itu sendiri
pada dasarnya merupakan suatu penjelasan tentang sesuatu sehingga dapat
diperoleh kefahaman dan prediksi kejadian dapat dilakukan dengan probabilitas
yang cukup tinggi, asalkan teori tersebut telah teruji kebenarannya. Berdasakan
teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa ilmu memiliki beberapa fungsi utama antara lain sebagai berikut:
1.
Menjelaskan. Fungsi ilmu menjelaskan 4 bentuk, yaitu:
a.
Deduktif, ilmu menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal
ilir yang telah ditetapkan sebelumnya.
b.
Probablistik, ilmumenjelaskan pola pikir induktif dari sejumlah
kasus yang jelas, sehingga memberikan kepastian yang tidak mutlak dan bersifat
kemungkinan besar atau hampir pasti.
c.
Fungsional, ilmu menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu
sistem secara menyeluruh.
d.
Genetik, ilmu menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-gejala
yang sering terjadi.
2.
Meramalkan. Fungsi ilmu menjelaskan faktor sebab akibat suatu
kejadian atau peristiwa seperti disaat harga suatu barang mengalami kenaikan
atau penurunan.
3.
Mengendalikan. Fungsi ilmu mengendalikan harus dapat mengendalikan gejala
alam berdasarkan suatu teori seperti bagaimana mengendalikan peristiwa alam
atau penyakit yang menyerang seseorang.
D. SUMBER – SUMBER ILMU
Sebelum kita lanjutkan dengan pembahasan tentang
sumber-sumber ilmu, apakah Anda mengetahui sumber-sumber ilmu? Silakan tulis
jawaban Anda pada buku catatan Anda. Menurut beberapa ahli bahwa Ilmu dapat
diperoleh melalui berbagai cara dan berbagai sumber, secara garis besar
ada empat sumber ilmu pengetahuan manusia yaitu:
1.
Empiris, menyatakan bahwa ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh
melalui pengalaman dengan jalan
observasi atau dengan pengindraan. Artinya yang kita ketahui berasal dari
segala apa yang kita dapatkan belum tentu bersifat konsisten dan mungkin saja
bersifat kontradiktif karena satu fakta yang lain belum menjamin terwujudnya
suatu sistem pengetahuan yang sistematis.
2.
Rasionalisme, yaitu pikiran manusia dengan berpendapat bahwa sumber
satu-satunya dari ilmu pengetahuan manusia adalah rsio atau akal budaya.
3.
Intuisionismeyang secara etimologis artinya langsung melihat,
dengan pendapat tentang sumber pengetahuan adalah manusia mempunyai kemampuan
khusus untuk mengetahui yang tidak terikat kepada indra maupun penalaran.
4.
Wahyu Allah, yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada
manusia lewat Nabi yang diutus-Nya melalui kitabNya seperti Al-Qor’an, Taurat, Zabur dan Injil.
Dari ke empat kitab tersebut yang berisikan
pengetahuan mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh empiri maupun
yang mencakup permasalahan yang tendensial.
E. KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan. pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain. Apakah keperawatan dapat di sebut sebagai ilmu? Keperawatan
dapat disebut sebagai ilmu karena ilmu keperawatan menggunakan pendekatan dan
metode penyelesaian masalah yang secara ilmiah ditujukan untuk mempertahankan,
memelihara dan meningkatkan kualitas hidup klien. Selain itu, ilmu keperawatan
banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, sosial, fisika,
biomedik dan sebagainya. Ilmu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti
yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan
dengan kondisi sehat dan sakit serta pokok bahasa pemberian asuhan keperawatan
secara langsung kepada klien.
Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang
memiliki body knowledge yang disusun dari beberapa teori-teori yang
membentuk satu kesatuan utuh yang khas dan mempunyai arti atau makna yang
berbeda dan senantiasa berkembang. Keperawatan sebagai ilmu memiliki objek
formal dan material, sebagai objek formal keperawatan mempunyai cara pandang
pada respon manusia terhadap masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya, dimana ilmu keperawatan sangat memperhatikan masalah-masalah
keperawatan yang dilakukan dengan cara ilmiah.
Sebagai objek materi keperawatan memiliki bahasa yang
disusun secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah dimana asuhan
keperawatan pada manusia ditujukan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi
secara sempurna yang berkaitan dengan masalah kesehatannya.
F. TEORI DAN KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN
1.
Pengertian Teori
Teori terdiri dari sekumpulan konsep yang berhubungan
secara logis dalam suatu kerangka berpikir tertentu. Konsep pada dasarnya
merupakan suatu gambaran mental atau persepsi yang menggambarkan atau
menunjukkan suatu fenomena baik secara tunggal ataupun dalam suatu kontinum.
Konsep juga sering diartikan sebagai abstraksi dari suatu fakta yang menjadi
perhatian ilmu, baik berupa keadaan, kejadian, individu ataupun kelompok. Umumnya
konsep tidak mungkin/sangat sulit untuk diobservasi secara langsung, oleh karena
itu untuk keperluan penelitian perlu adanya penjabaran-penjabaran ke tingkatan yang
lebih kongkrit agar observasi dan pengukuran dapat dilakukan. Dalam suatu
teori, konsep-konsep sering dinyatakan dalam suatu relasi atau hubungan antara
dua konsep atau lebih yang tersusun secara logis, pernyataan yang menggambarkan
hubungan antar konsep disebut proposisi. Dengan demikian, konsep
merupakan himpunan yang membentuk proposisi, sedangkan proposisi merupakan
himpunan yang membentuk teori. Adapun teori menurut Redja Mudyahardjo dapat
dibagi menurut tingkatannya ke dalam teori induk, teori formal, dan teori
substantif dengan penjelasan sebagai berikut:
a.
Teori induk dan model/paradigma teoritis.
Yaitu sistem pernyataan yang saling berhubungan erat dan konsep-konsep abstrak
yang menggambarkan, memprediksi atau menerangkan secara komprehensif hal-hal
yang luas tentang gejala-gejala yang tidak dapat diukur tingkat kemungkinannnya
(misalnya teori-teori manajemen). Teori dapat dikembangkan/dijabarkan ke dalam
model-model teoritis yang menggambarkan seperangkan asumsi, konsep atau
pernyataan yang saling berkaitan erat yang membentuk sebuah pandangan tentang
kehidupan (suatu masalah). Model teoritis biasanya dapat dinyatakan secara
visual dalam bentuk bagan.
b.
Teori formal dan tingkat menengah. Yaitu
pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan, yang dirancang untuk menerangkan
suatu kelompok tingkah laku secara singkat (misalnya teori manajemen menurut
F.W. Taylor).
c.
Teori substantif. Yaitu
pernyataan-pernyataan atau konsep-konsep yang saling berhubungan, yang berkaitan
dengan aspek-aspek khusus tentang suatu kegiatan (misalnya fungsi perencanaan).
Sementara itu Goetz dan LeCompte membagi teori ke dalam empat jenis
yaitu:
1)
Grand Theory (teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat
mengkaitkan proposisiproposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat
digunakan menguraikan, menjelaskan dan memprediksi secara komprehensif sejumlah
fenomena besar secara non-probabilitas.
2)
Theoritical
model (model teoritis, yaitu keterhubungan yang
longgar (tidak ketat) antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang
membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia.
3)
Formal and
middle-range theory (teori formal dan tingkat menengah). Yaitu
proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa
kelompok tingkah laku manusia yang abstrak.
4)
Substantive
theory (teori substantif). Adalah teori yang
paling rendah tingkatan abstraksi dan sangat terbatas dalam keumuman
generalisasinya (Hamid Hasan, 1996).
Teori pada dasarnya merupakan alat bagi ilmu (tool
of science), dan berperan dalam hal-hal berikut (Moh. Nazir, 1985) :
a.
Teori mendefinisikan orientasi utama ilmu
dengan cara memberikan definisi terhadap jenis-jenis data yang akan dibuat
abstraksinya.
b.
Teori memberikan rencana konseptual,
dengan rencana mana fenomena-fenomena yang relevan disistematiskan,
diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan.
c.
Teori memberi ringkasan terhadap fakta
dalam bentuk generalisasi empiris dan system generalisasi.
d.
Teori memberikan prediksi terhadap fakta.
e.
Teori memperjelas celah-celah dalam pengetahuan
kita.
2. Teori Keperawatan
Mari kita lanjutkan pembahasan materi ini dengan
membahas teori dan karakteristik teori keperawatan. Sebelum membahas tentang
teori keperawatan kita harus tahu tentang definisi dari teori. Apakah Anda
tahu, apa arti dari teori? Coba Anda sebutkan arti teori menurut Anda!
Definisi teori menerut beberapa ahli, teori merupakan
sekelompok konsep yang membentuk
sebuah pola yang nyata dan menjelaskan suatu proses. Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka
konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap
gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara
konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan
dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan
sebagai suatu pedoman dalam penelitian.Teori adalah serangkaian konsep yang
saling terkait yang menspesifikasi hubungan antar variable Bagaimana halnya
dengan teori keperawatan? Apakah Anda tahu tentang pengertian dari
teori keperawatan itu? Coba Anda sebutkan pengertian dari teori keperawatan
menurut Anda!
Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang
menjelaskan tentang suatu proses,
peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang didasari oleh fakta-fakta
yang telah
diobservasi. Teori keperawatan biasanya banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu
model konsep dalam keperawatan. Selain
itu, karena model praktek keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti
keyakinan dan nila-nilai yang menjadi dasar sebuah model. Untuk itu, dianggap
sangat perlu untuk memiliki dan mempelajari mengenai teori dan model
keperawatan yang telah ada karena dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat untuk
jadi acuannya.
3. Tujuan Teori Keperawatan
Setelah Anda mempelajari tentang teori keperawatan,
mungkin akan timbul suatu pertanyaan pada diri Anda sebagai seorang perawat,
untuk apa dan apa gunanya teori tersebut bagi pekerjaan Anda?
Teori keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan
dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan sebagai salah satu
bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan
memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
a.
Adanya teori keperawatan diharapkan dapat
memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam
pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
b.
Adanya teori keperawatan membantu para
anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian
asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai
masalah keperawatan.
c.
Adanya teori keperawatan membantu proses
penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga
segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
d.
Adanya teori keperawatan juga dapat
memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan
pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
4. Karakteristik Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah serangkaian pemyataan tentang
fenomena yang saling terkait yang amat berguna untuk menyebutkan, menjelaskan,
memprediksi, dan mengendalikan. Teori keperawatan yang berkembang dan berasal
dari aspek-aspek dan berbagai dimensi kemanusiaan telah dibuktikan banyak
menirnbulkan dampak terhadap praktek keperawatan, dimana teori menghasilkan
suatu situasi yang diharapkan. Sebaliknya, situasi yang dihasilkan oleh suatu
teori dapat menolong seorang ilmuwan untuk menyusun, menguji, merevisi atau
rnenghaluskan serta menggunakan teori keperawatan. Kegiatan praktek keperawatan
bertujuan untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
seorang klien. Kegiatan ini seyogyanya berlandaskan teori dan hasil riset,
karena melalui hasil uji suatu hipotesa maka kegiatan dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
Model konseptual dan teori keperawatan harus diawali
dengan penjelasan
karakteristik
dari masing-masing model konseptual dan teori. Model konseptual terrnasuk asumsinya
merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori, dimana ditekankan tentang
konsep-konsep, definisi, dan proposisi dari teori tersebut. Bagaimana halnya
dengan karakteristik dari teori keperawatan yang dipakai sampai sekarang
ini? Beberapa ahli menyebutkan tentang batasan karakteristik dari ilmu kepeperawatan.
Menurut Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaska terdapat lima
karakteristik dasar teori keperawatan:
a.
Teori keperawatan mengidentifikasikan dan
mendefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan
seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan
dan keperawatan.
b.
Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya
teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan
dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
c.
Teori keperawatan bersifat sederhana dan
umum, artinya teori keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
d.
Teori keperawatan berperan dalam
memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e.
Teori keperawatan menjadi pedoman dan
berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan.
G. PERKEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN
1.
Tujuan
Pengembanag Ilmu Keperawatan
Teori ilmu keperawatan sekarang ini mengalami
perkembangan demikian pesatnya sehingga banyak sekali muncul-muncul teori-teori
baru, yang memiliki beberapa karakteristik, Apakah Anda tahu tentang berkembang
ilmu keperawatan, untuk apa ilmu keperawatan perlu dikembangkan dan
faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan ilmu keperawatan?
Teori keperawatan merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan yang senatiasa
mengalami perkembangan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam
pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari
disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan
teori-teori ini ke dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik
keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan
serta menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori
keperawatan. Pengembangan ilmu keperawatan perlu dilakukan karena teori
keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya :
a.
Adanya teori keperawatan diharapkan dapat
memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam
pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
b.
Adanya teori keperawatan membantu para
anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian
asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai
masalah keperawatan.
c.
Adanya teori keperawatan membantu proses
penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi
tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
d.
Adanya teori keperawatan juga dapat
memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan
pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang. Pada
perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkkembangan ilmu lain.Pengembangan
ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar
menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan, yang dapat dikelompokan sebagai berikut:
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ilmu keperawatan
Dalam perjalanan ilmu keperawatan yang berkembang saat ini tidak
terlepas dari sejarah perkembangan keperawatan itu sendiri, mulai zaman purba
(Yunani kuno) sampai zaman modern sekarang ini. Beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan keperawatan adalah berikut ini :
a. Filosofi Florence Nigtingale. Florence
merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui filosofi keperawatan. Mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di
dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya.
Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien. Beliau juga membedakan praktek
keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit
dengan yang sehat
b. Kebudayaan, Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam
perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa
dalam memberikanpelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita.
Wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi
perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan
keperawatan. Sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya
perawat dibawah pengawasan langsung dokter. Pada berjalannya dan diakuinya
keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada
sehingga peran perawat dan dokter bukan
di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam
menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
c. Sistem Pendidikan. Pada sistem pendidikan
telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu
pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang
jelas. Sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang
terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan
juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
d. Pengembangan Ilmu Keperawatan.Pengembangan
ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar
menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan terus berkembang dan tidak menutup
kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu
keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu
keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiono (2016) KONSEP DASAR KEPERAWATAN.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia.
Komentar
Posting Komentar